Jumat, 12 November 2010

10 bokong artis terseksi di dunia


Bentuk pantat wanita telah mempesona kaum pria sejak dahulu kala. Berikut ini adalah 10 wanita pemilik pantat terseksi di dunia :
10. Paz Vega
pantat seksi
Paz Vega adalah aktris berkebangsaan Spanyol yang dikenal dalam perannya di film Sex and Lucia dan Spanglish.
Waist to hip ratio (Perbandingan pinggang dan pinggul) : 0.70
9. Beyonce
pantat seksi
Beyonce Knowles adalah penyanyi pemenang Grammy Award untuk kategori R&B, dengan hit record-nya Crazy in Love, Survivor dan Say My Name.
Waist to Hip Ratio: 0.64
8. Jennifer Lopez
pantat seksi
Jennifer Lopez adalah seorang bintang film, bintang pop, perancang busana dan producer televisi. Betul-betul seorang artis lengkap. Tahukah anda Jennifer Lopez dihargai pantat dan kakinya oleh perusahaan asuransi senilai $300 juta (kurang lebih 3 trilliun rupiah) … wow!!
Waist to Hip Ratio: 0.59
7. Angel Melaku
pantat seksi
Angel Melaku adalah seorang profesional booty shakerModel keturunan Ethiophia berusia 22 tahun ini diberi julukan Video Vixen of the Year pada BET’s Rip The Runway.
Waist to Hip Ratio: 0.55
6. Jessica Biel
pantat seksi
Jessica Biel mulai terkenal semenjak bermain pada acara TV 7th Heaven. Berikutnya dia muncul pada film The Rules of Attraction, Blade: Trinity dan I Now Pronounce You Chuck and Larry.
Waist to Hip Ratio: 0.69
5. Jennifer Aniston
pantat seksi
Jennifer Aniston paling dikenal lewat perannya sebagai Rachel dalam serial Friends. Karir suksesnya sebagai bintang film berlanjut di film bioskop : The Good Girl, Bruce Almighty dan The Break-Up.
Waist to Hip Ratio: 0.71
4. Kim Kardashian
pantat seksi
Kim Kardashian menjadi terkenal karena video adegan sex nya dicuri dan kemudian tersebar ke publik.
Waist to Hip Ratio: 0.67
3. Gisele Bundchen
pantat seksi
Giselle Bundchen adalah model dengan bayaran tertinggi di dunia, dan ia tercantum sebagai supermodel paling kaya dalam Guinness Book of Records.
Waist to Hip Ratio: 0.74
2. Vida Guerra
pantat seksi
Vida Guerra adalah model Amerika kelahiran Kuba yang mulai terkenal ketika menjadi model lingerie di majalah pria seperti FHM, DUB and Smooth.
Waist to Hip Ratio: 0.68
1. Sofia Vergara
pantat seksi
Sofia Vergara adalah seorang model sekaligus aktris asal Columbia. Dia diberi julukan “Sofia Viagra” karena efek yang sering ia akibatkan pada kaum pria.
terkahir bonus nih
seksi

Macan Sebesar Motor Bebek Turun dari Merapi

http://www.tribunnews.com/foto/bank/images/Merapi-8112010b.jpgBerita Merapi- Bukan cuma manusia saja yang mengungsi dari lereng Gunung Merapi. Supidi warga Dusun Kuweron, Desa Candi Binangun, Kecamatan Pakem mengaku sempat melihat dua kucing besar yang diyakininya macan turun gunung.

Menurut Supidi, ia meiihat langsung dua ekor raja hutan tersebut. Saat itu Sopidia hendak mencari pakan untuk sapi-sapinya yang berada di kandang tak jauh dari posisinya menyabit.

"Saya tiba-tiba mendengar dengusan binatang yang bukan berasal dari binatang peliharaannya," katanya.

Ketika diselidiki ternyata dengusan tadi bersumber dari seekor macam yang berukuran kecil (yang diduga anaknya macan) bersama seekor lainnya yang berukuran tinggi dan besar (menunjuk panjang ukuran sepeda motor supra x) tengah mencoba mendekati sapi peliharaannya .

"Dari jauh saya lihat warnanya sama seperi sapi saya, namun seteleh diperhatikan binatang tersebut memiliki kumis panjang dan bermotif loreng totol-totol," jelas Supidi kepada Tribunnews,Kamis (11/11/2010).

Menyadari hal tersebut Supidi kaget bukan kepalang dan serta merta memilih kabur ke rumahnya yang tak jauh dari tempatnya menyabit tadi sanbil berterikaIteriak.

"Ono macam... Ono macam," teriak Supidi.

Begitu sampai di kediamannya Supidi langsung menceritkan penampakan tersebut kepada kakaknya Budiono.

"Dia datang sekitar pukul 12.00 WIB dalam kondisi shock dan gemetar sekali, setelah ditenangkan barulah dia bercerita," jelas Budiono.

Budiono juga mengatakan bahwa penampakan raja hutan tersebut yang masuk kedalam dusun merupakan pertama kali didengar maupun dilihat langsung oleh adiknya tersebut.

"Ini pertama kalinya peristiwa ini terjadi didusun ini,mungkin saja mereka mencoba mencari makan dan kondisi panas gunung merapi saat erupsi membuat mereka turun," jelasnya. Selanjutnya hal tersebut langsung ditindak lanjuti oleh aparat kelurahan dan aparak keamanan di desa tersebut.
sumber:http://www.tribunnews.com/2010/11/11/macan-sebesar-motor-bebek-turun-dari-merapi

Pria dengan Penis Pendek Berbakat Jadi Pemain Bola

img

(Foto: thinkstock)
Tianjin, China, Untuk melihat bakat pemain bola, pelatih biasanya menilai dari tinggi badan, kekuatan kaki serta kecepatan dan ketangkasan berlari. Namun hal mencengangkan dilakukan sebuah klub sepakbola di China yang melihat bakat pemain bola dari ukuran kelaminnya.

Sebuah klub sepak bola China mempertimbangkan ukuran dan bentuk kelamin pemain muda sebagai salah satu faktor penilaian untuk menjadikan seseorang sebagai pemain bola.

Seorang pelatih yang tidak mau disebutkan namanya dari Tianjin Locomotive, yang bermain di China’s third-tier League Two, mengatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi apakah pemain muda akan menjadi pemain berkelas, termasuk penilaian IQ sepakbola dan ukuran alat kelamin.

"Pemeriksaan genital memang diperlukan. Salah satunya untuk mengetahui adanya congenital testicular dysplasia yang akan menyebabkan kadar hormon tidak kompatibel (sesuai) untuk menjadi olahragawan profesional," ungkap pelatih tersebut, dilansir Yangtze Evening Post, Kamis (11/11/2010).

Hal serupa juga disampaikan oleh Prof Sun Zixue, profesor di Chinese Medicine Hospital Reproductive Center. Menurutnya, ukuran dan bentuk penis anak laki-laki dapat menjelaskan tentang kadar hormonnya.

"Anak laki-laki dengan penis pendek dan tebal, serta skrotum (testis atau buah zakar) yang padat merupakan bibit yang baik untuk menjadi pemain bola," jelas Prof Zixue.

Menurut Prof Zixue, kebanyakan anak laki-laki dengan bentuk dan ukuran penis seperti itu memiliki sekresi hormon yang normal, terutama hormon testosteron.

Hormon ini tidak hanya mempengaruhi rangsangan seksual, tetapi juga membentuk tulang dan otot yang tebal, sehingga membantu tubuh menghilangkan kelebihan lemak dan pemulihan fisik yang cepat.

"Yang terpenting, testosteron diperlukan untuk olahraga dengan banyak gerak dan serangan seperti sepakbola. Semakin kuat serangan semakin besar kemungkinan menang. Penelitian modern juga telah menunjukkan bahwa kadar testosteron yang tinggi dalam tubuh atlet, membuat mereka memiliki kemampuan latihan yang kuat. Testosteron adalah doping alami," jelas Prof Zixue lebih lanjut.

Ahli urologi dari Drum Tower Hospital, Nanjing, juga memiliki pandangan yang sama. Menurutnya, dari sudut pandang kinetik (gerak) sepakbola adalah olahraga dengan intensitas tinggi. Maka atlet yang memiliki penis pendek dan tebal, serta testis padat akan membantu mengurangi risiko cedera pada saat berlaga di lapangan.

sumber: detikhealt



(mer/ir)

Foto 10 Hewan Baru di Antarika

Setelah para ilmuan menemukan banyak hal yang bisa di gali dari dalam laut Antartika, kini para relawan yang terdiri dari New Zealand’s National Institute of Water and Atmospheric Research kembali menemukan hewan yang tidak dikenal dari dalam laut Antartika.

Maha besar atas ciptaan tuhan yang maha kuasa, kesepuluh hewan ini kini berada dalam pengawasan dan penelitian para ilmuan yang bekerja untuk menggali hewan-hewan yang tinggal di Antartika.

Seperti apa hewan-hewan yang tidak dikenal ini? berikut hasil lengkapnya.
 










Sekedar informasi tambahan, kesepuluh hewan ini ditemukan pada periode bulan Februari sampai Maret 2010, selain kesepuluh yang dipublikasikan ini, masih banyak lagi hewan yang terdapat didalam laut Antartika.


sumber:http://kopipedasmanis.blogspot.com/2010/11/foto-10-hewan-baru-di-antarika.html

Jon Favreau, Penulis Pidato Obama

 Jakarta -Sebuah foto beredar cepat di ranah maya. Seorang laki-laki muda berambut cepak, berkulit bersih, hidung bangir dan tubuh bagas. Foto itu beredar lewat Twitter, Facebook dan Blackberry Messenger.

Siapa dia? usut punya usut, dialah Jonathan Favreau, penulis pidato Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Sejak kedatangan Obama, juga pidatonya yang memukau di Universitas Indonesia kemarin, Jon Favreau, begitu panggilannya menjadi perbincangan para perempuan di Twitter. Salah satu yang memposting fotonya, presenter kondang, Sarah Sechan. "I wanna do bhinneka tunggal ika with you," tulis Sarah Sechan dalam akun Twitter-nya.

Lahir di Massachusetts, AS, Favreau merupakan lulusan terbaik College of Holly Cross, pada 2004. Setelah lulus, dia langsung bekerja pada calon presiden dari Partai Demokrat John Kerry. Waktu itu umurnya baru 23 tahun. "Semua orang melihat saya, bingung, seolah berkata 'siapa sih anak ini'," kata Favs, panggilannya.

Namun kepiawaiannya menyusun kata membuat partai itu kesengsem. Petinggi Demokrat yang kini menjabat Sekretaris Gedung Putih, Robert Gibbs, merekomendasikan Obama untuk memakai tenaga Favs dalam kampanye senatnya. Kerja sama itu diteruskan dalam kampanye presiden 2008.

Dari Favs-lah lahir "Yes We Can," slogan sederhana namun mendunia. Saat Obama dilantik, Januari 2009, Dia tercatat sebagai penulis termuda untuk Pidato Presiden di umur 27. Dia juga mendapat ruang kerja tersendiri di West Wing Gedung Putih, jadi nahkoda bagi tim penulis pidato yang terdiri atas penulis-penulis senior.

Dalam melakoni kerjanya, Favs sering nongkrong bareng Obama, guna menyerap ide dan tutur Presiden ke-44 AS tersebut. Saat klub bisbol idola Obama, White Sox menyapu bersih Red Sox yang dipuja Favs 2005 lalu, Obama mendatangi mejanya dan menyapu.

"Barack sangat mempercayainya," ujar Penasihat Utama Obama, David Axelrod. "Dia memberika otoritas kepada Favs atas kata-kata yang akan diucapkannya." Menurutnya, Obama tidak memberikan kepercayaan sebanyak itu pada banyak orang.

Favs terlihat sangat menikmati dunianya. Dia mengatakan posisi ini akan jadi kiprah terakhirnya di dunia politik. "Di luar ini, semuanya, adalah antiklimaks," katanya.

Sumber:http://www.tempointeraktif.com/hg/amerika/2010/11/11/brk,20101111-291145,id.html

Sejarah Meletusnya Gunung Krakatau Purba


- Gunung krakatau tepatnya gunung anak krakatau yang merupakan gunung krakatau muda krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Selat Sunda

Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.

Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.

Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.

Gunung Krakatau Purba
Melihat kawasan Gunung Krakatau di Selat Sunda, para ahli memperkirakan bahwa pada masa purba terdapat gunung yang sangat besar di Selat Sunda yang akhirnya meletus dahsyat yang menyisakan sebuah kaldera (kawah besar) yang disebut Gunung Krakatau Purba, yang merupakan induk dari Gunung Krakatau yang meletus pada 1883. Gunung ini disusun dari bebatuan andesitik.

Catatan mengenai letusan Krakatau Purba yang diambil dari sebuah teks Jawa Kuno yang berjudul Pustaka Raja Parwa yang diperkirakan berasal dari tahun 416 Masehi. Isinya antara lain menyatakan:
“Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari Gunung Batuwara. Ada pula goncangan bumi yang menakutkan, kegelapan total, petir dan kilat. Kemudian datanglah badai angin dan hujan yang mengerikan dan seluruh badai menggelapkan seluruh dunia. Sebuah banjir besar datang dari Gunung Batuwara dan mengalir ke timur menuju Gunung Kamula.... Ketika air menenggelamkannya, pulau Jawa terpisah menjadi dua, menciptakan pulau Sumatera ”
Pakar geologi Berend George Escher dan beberapa ahli lainnya berpendapat bahwa kejadian alam yang diceritakan berasal dari Gunung Krakatau Purba, yang dalam teks tersebut disebut Gunung Batuwara. Menurut buku Pustaka Raja Parwa tersebut, tinggi Krakatau Purba ini mencapai 2.000 meter di atas permukaan laut, dan lingkaran pantainya mencapai 11 kilometer.

Akibat ledakan yang hebat itu, tiga perempat tubuh Krakatau Purba hancur menyisakan kaldera (kawah besar) di Selat Sunda. Sisi-sisi atau tepi kawahnya dikenal sebagai Pulau Rakata, Pulau Panjang dan Pulau Sertung, dalam catatan lain disebut sebagai Pulau Rakata, Pulau Rakata Kecil dan Pulau Sertung. Letusan gunung ini disinyalir bertanggung- jawab atas terjadinya abad kegelapan di muka bumi. Penyakit sampar bubonic terjadi karena temperatur mendingin. Sampar ini secara signifikan mengurangi jumlah penduduk di muka bumi.

Letusan ini juga dianggap turut andil atas berakhirnya masa kejayaan Persia purba, transmutasi Kerajaan Romawi ke Kerajaan Byzantium, berakhirnya peradaban Arabia Selatan, punahnya kota besar Maya, Tikal dan jatuhnya peradaban Nazca di Amerika Selatan yang penuh teka-teki. Ledakan Krakatau Purba diperkirakan berlangsung selama 10 hari dengan perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta ton per detik. Ledakan tersebut telah membentuk perisai atmosfer setebal 20-150 meter, menurunkan temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-20 tahun.

Munculnya Gunung Krakatau
Pulau Rakata, yang merupakan satu dari tiga pulau sisa Gunung Krakatau Purba kemudian tumbuh sesuai dengan dorongan vulkanik dari dalam perut bumi yang dikenal sebagai Gunung Krakatau (atau Gunung Rakata) yang terbuat dari batuan basaltik. Kemudian, dua gunung api muncul dari tengah kawah, bernama Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan yang kemudian menyatu dengan Gunung Rakata yang muncul terlebih dahulu. Persatuan ketiga gunung api inilah yang disebut Gunung Krakatau.

Gunung Krakatau pernah meletus pada tahun 1680 menghasilkan lava andesitik asam. Lalu pada tahun 1880, Gunung Perbuwatan aktif mengeluarkan lava meskipun tidak meletus. Setelah masa itu, tidak ada lagi aktivitas vulkanis di Krakatau hingga 20 Mei 1883. Pada hari itu, setelah 200 tahun tertidur, terjadi ledakan kecil pada Gunung Krakatau. Itulah tanda-tanda awal bakal terjadinya letusan dahsyat di Selat Sunda. Ledakan kecil ini kemudian disusul dengan letusan-letusan kecil yang puncaknya terjadi pada 26-27 Agustus 1883.

Gunung Anak krakatau
Mulai pada tahun 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau dari kawasan kaldera purba tersebut yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya. Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 20 inci per bulan. Setiap tahun ia menjadi lebih tinggi sekitar 20 kaki dan lebih lebar 40 kaki. Catatan lain menyebutkan penambahan tinggi sekitar 4 cm per tahun dan jika dihitung, maka dalam waktu 25 tahun penambahan tinggi anak Rakata mencapai 7.500 inci atau 500 kaki lebih tinggi dari 25 tahun sebelumnya. Penyebab tingginya gunung itu disebabkan oleh material yang keluar dari perut gunung baru itu. Saat ini ketinggian Anak Krakatau mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut, sementara Gunung Krakatau sebelumnya memiliki tinggi 813 meter dari permukaan laut.

Menurut Simon Winchester, sekalipun apa yang terjadi dalam kehidupan Krakatau yang dulu sangat menakutkan, realita-realita geologi, seismik serta tektonik di Jawa dan Sumatera yang aneh akan memastikan bahwa apa yang dulu terjadi pada suatu ketika akan terjadi kembali. Tak ada yang tahu pasti kapan Anak Krakatau akan meletus. Beberapa ahli geologi memprediksi letusan ini akan terjadi antara 2015-2083. Namun pengaruh dari gempa di dasar Samudera Hindia pada 26 Desember 2004 juga tidak bisa diabaikan.
Anak Krakatau, Februari 2008

Menurut Profesor Ueda Nakayama salah seorang ahli gunung api berkebangsaan Jepang, Anak Krakatau masih relatif aman meski aktif dan sering ada letusan kecil, hanya ada saat-saat tertentu para turis dilarang mendekati kawasan ini karena bahaya lava pijar yang dimuntahkan gunung api ini. Para pakar lain menyatakan tidak ada teori yang masuk akal tentang Anak Krakatau yang akan kembali meletus. Kalaupun ada minimal 3 abad lagi atau sesudah 2325 M. Namun yang jelas, angka korban yang ditimbulkan lebih dahsyat dari letusan sebelumnya.

Erupsi Krakatau 1883
Pada hari Senin, 27 Agustus 1883, tepat jam 10.20, meledaklah gunung itu. Menurut Simon Winchester, ahli geologi lulusan Universitas Oxford Inggris yang juga penulis National Geographic mengatakan bahwa ledakan itu adalah yang paling besar, suara paling keras dan peristiwa vulkanik yang paling meluluhlantakkan dalam sejarah manusia modern. Suara letusannya terdengar sampai 4.600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu.

Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern. The Guiness Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.

Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencavai 80 km. Benda-benda keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di dataran pulau Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan Selandia Baru.

Letusan itu menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan serta sebagian Gunung Rakata dimana setengah kerucutnya hilang, membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter. Gelombang laut naik setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Tsunami ini timbul bukan hanya karena letusan tetapi juga longsoran bawah laut.

Tercatat jumlah korban yang tewas mencapai 36.417 orang berasal dari 295 kampung kawasan pantai mulai dari Merak (Serang) hingga Cilamaya di Karawang, pantai barat Banten hingga Tanjung Layar di Pulau Panaitan (Ujung Kulon serta Sumatera Bagian selatan. Di Ujungkulon, air bah masuk sampai 15 km ke arah barat. Keesokan harinya sampai beberapa hari kemudian, penduduk Jakarta dan Lampung pedalaman tidak lagi melihat matahari. Gelombang Tsunami yang ditimbulkan bahkan merambat hingga ke pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah dan Semenanjung Arab yang jauhnya 7 ribu kilometer.


sumber:http://kadri-blog.blogspot.com/2010/11/gunung-krakatau.html

Foto-Foto Presiden Soekarno yg jarang ter-ekspose




President Sukarno Saying Goodbye to His Daughters
Surrounded by citizens of Jakarta, President Sukarno kisses his youngest daughter, Sukmawati, goodbye while his other daughters, Rachmawati (center) and Megawati (left), wait their turn. The Indonesian President was leaving for a three-week vacation in Tokyo.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: November 19, 1962
hehehe...pulangnya soekarno malah bawa ibu tiri buat anak-anaknya...ratna sari dewi


Indonesian President Achmad Sukarno Calming down Protesters
Original caption: Indonesian President Achmad Sukarno, shown here speaking to a crowd in September of 1950, was reported trying to calm thousands of angry demonstrators near the presidential palace in Jakarta, October17. An artilery battery was brought into position outside the palace as president Sukarno talked to the crowd which had formed to demand the dissolution of Parliament and general elections. Pres. Sukarno told the throng that he did not want to become a dictator and that he would arrange for elections as soon as possible.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: October 17, 1952





Leaders of the Non-Aligned Nations
Original caption: 9/29/60-Yugoslavia- 5 top neutralist countries called upon Pres. Dwight Eisenhower & Premier Nikita Khrushcev to resume their personal diplomacy with a face to face conference. The move resulted from a "neutralist summit conference" late sept. 29. Shown here at the end of the conference are (L to R) PM Pandit Jawaharlal Nehru of India, Pres. Kwame Nkrumah of Ghana, Pres. Gamal Abdel Nasser of United Arab Rep., Pres. Sukarno of Indonesia, & Pres. Tito of Yugoslavia.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: September 29, 1960


Sukarno Inspects Troops
President Sukarno, the first leader of Indonesia after it became a republic in 1945, inspects his troops.
Image: © Hulton-Deutsch Collection/CORBIS
Date Photographed: October 1965


Portrait of Ellsworth Bunker, Howard P. Jones and President Sukarno
Original caption: U.S. Special Envoy Ellsworth Bunker, right, and Ambassador Howard P. Jones, center, chatting with Indonesian President Sukarno April 6, 1965, at the Presidential Palace in Djakarta. The Americans met with Indonesian officials in efforts to stop the "decline" of U.S. Indonesian relations.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: April 6, 1965


Indonesian President Sukarno
Indonesian President Sukarno was taken prisoner by Dutch troops in an attempt to retain control of Indonesia.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: ca. 1945-1949


Richard Nixon Speaking with Achmed Sukarno
Original caption: Visiting president chats with "veep." Washington, D.C.: President Achmed Sukarno of Indonesia, currently on an 18 day official visit to the United States, is shown (left) chatting with Vice President Richard Nixon shortly before a capitol luncheon given in his honor by Mr. Nixon yesterday. The visiting chief of state also addressed a joint session of Congress yesterday, an honor accorded only to leaders of key nations.
Image: © Bettmann/CORBIS
Photographer: Al Muto
Date Photographed: May 18, 1956


Prime Minister Kishi Nobusuke and President Sukarno
Japanese Prime Minister Kishi Nobusuke (L) greets Indonesian President Sukarno during a state visit in Tokyo, Japan.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: 1958


Sukarno Achmed Speaking at Podium
Original caption: President Sukarno of Indonesia is shown here delivering his speech to the United Nations.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: October 2, 1960


Marilyn Monroe Standing with President Sukarno
Original caption: Indonesia's President Sukarno is shown chatting with actress Marilyn Monroe during a party given by Mr. and Mrs. Joshua Logan at a Beverly Hills Hotel last Tuesday night. The party was given in honor of Logan's brother-in-law, Marshall Noble, who is traveling with the 62 members of the Indonesian visiting group. Sukarno had expressed a desire to meet Miss Monroe, who he said is one of the favorite actresses in his country.
Image: © Bettmann/CORBIS
Photographer: George Snow
Date Photographed: June 1956


Kennedy and Johnson with Indonesia's Sukarno 1961
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: April 25, 1961


Prime Minister Kishi Nobusuke and President Sukarno
Japanese Prime Minister Kishi Nobusuke (L) greets Indonesian President Sukarno during a state visit in Tokyo, Japan.


Indonesian President Achmad Sukarno
President of Indonesia, Achmad Sukarno, in 1949.
Image: © Hulton-Deutsch Collection/CORBIS
Photographer: Bert Hardy
Date Photographed: April 1949


Indonesian President Achmad Sukarno
Achmad Sukarno, President of Indonesia and Hafi Salim (maksudnya Haji Agus Salim kali yak?), Socialist Foreign Minister, in 1949.
Image: © Hulton-Deutsch Collection/CORBIS
Photographer: Bert Hardy
Date Photographed: April 1949


Boy Riding in Bumper Car -- (ngga taunya si Guntur aka Mas Tok)
Original caption: Glen Echo, Maryland: son Of Visiting President Samples American Fun. Mohammed Guntur, 12-year-old son of visiting Indonesian President Achmed Sukarno, is shown having fun at the wheel of a "Dodgem" car at the Glen Echo Amusement Park. The boy was taken to the park by Mrs. Richard Nixon, wife of the Vice President, and her daughters, Julie and Patricia.


Chou En-lai and Sukarno Ride in Boat
Original caption: 7/6/1965-Cairo, Egypt- Cruising up the Nile River, Communist China's Premier Chou En-Lai (l) looks at the sights while his companion, President Sukarno of Indonesia checks the time. Both men were in Egypt awaiting the opening of the Afro-Asian Conference, which was to be held in Algiers. Chou stayed on in the Egyptian capital after the conference was postponed.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: July 6, 1965


Sukarno at Disneyland
Original caption: 6/4/1956-Anaheim, California- Dr. Achmed Sukarno, President of Indonesia, now touring the US, is shown with his son, Guntur, 12, riding behind "Dumbo," one of the fabulous residents of Disneyland, during their visit to the famous playground at Anaheim. Dr. Sukarno seemed to enjoy the tour almost as much as his enthusiastic son.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: June 4, 1956



Sukarno W/Nikita Khrushchev
Original caption: 10/6/1960-New York, NY- Soviet Premier Nikita Khrushchev (L) stands silently by, as President Sukarno of Indonesia speaks to newsmen outside the Soviet U.N. delegation headquarters. Sukarno spoke to reporters after a 40-minute meeting with the Soviet Premier. Before his departure from the U.S., Sukarno issued a gloomy statement saying the session had accomplished very little.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: October 6, 1960


President and Mrs. Eisenhower and Achmed Sukarno
Original caption: 5/19/1956-Washington, D.C.- President and Mrs. Eisenhower are greeted by President Achmed Sukarno of Indonesia as they arrived at the Mayflower Hotel for a dinner given by President Sukarno in their honor. Speaking at the dinner, President Eisenhower said that Dr. Sukarno has given the US a "new thought, feeling and conception of freedom." In a toast to Mr. Eisenhower, President Sukarno said: "From what I have seen, this is a country of democracy and freedom.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: May 19, 1956


Presidents Kennedy and Sukarno
Original caption: 4/24/1961- andres Air Force Base, MD: Sukarno Here For Talks: President Kenendy and Indonesian President Sukarno are shown in back of limousine following the latter's arrival here today. Sukarno is here for talks which may provide a gauge of U.S. prestige in the wake of the Cuban incident.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: April 24, 1961


President Sukarno of Bativia
Original caption: 10/29/1945-Bativia, Java: Dr. Soekarno, President of the self proclaimed Indonesian republic, Who was rushed from Batavia to Soerabaja in effort to halt fighting between indonesian nationalists and British Indian Forces. The Nationalist, said to be using armoured cars and light tanks taken from the Japs, killed an estimated 25 of the British troops before Soekarno was able to effect a truce.
Image: © Bettmann/CORBIS


Khrushchev and Sukarno Greeting
Original caption: 10/3/1960-New York, NY-Soviet Premier Nikita Khrushchev and Indonesian President Achmed Sukarno (r) greet each other warmly at the Indonesian reception held October 3. at the Waldorf-Astoria. Khrushchev had a busy evening attending three receptions in one night. The Soviet Premier also dropped in on the Ethiopian and Bulgarian receptions and was in a merry mood answering reporters questions at these social events for United Nations delegates.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: October 3, 1960


Mobido Keita with John F. Kennedy and Sukarno (bareng ibu megwati mwahahahaha)
Indonesian President Sukarno gives the "OK" sign to President John Kennedy. At left is Mali's President Mobido. The two emissaries from the Belgrade conference have arrived to discuss averting World War III.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: September 12, 1961


Achmed Sukarno Delivering a Speech
Original caption: Washington, D.C.: Indonesian president Sukarno, speaking at a national press club luncheon today, warned that failure to end colonialism in Asia and Africa will mean the disruption of the United Nations and other world organizations.
Image: © Bettmann/CORBIS
Photographer: Doug Chevalier
Date Photographed: May 18, 1956


Achmed Sukarno Shaking Hands with Dag Hammarskjold
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: May 24, 1956


Portrait of Achmed Sukarno
Original caption: Washington, D.C.: President Eisenhower explains the mechanics of television to President Sukarno of Indonesia as they arrived at the White House radio and television room where President Eisenhower was scheduled to make a closed circuit television address.
Image: © Bettmann/CORBIS
Photographer: Jim Mahan
Date Photographed: May 16, 1956


Indonesian President and Ministers
Original caption: General views of Indonesia President President Sukarno with other ministers.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: April 15, 1966


Sukarno with Japanese Royalty (ketemu 'sodara tua'- akihito masih imut)
Original caption: Sukarno Guest of Japanese Emperor. Tokyo, Japan: President Achmed Sukarno (center) of Indonesia with Emperor Hirohito of Japan (left) and Crown Prince Akihito when Sukarno was guest of the emperor at luncheon in the Imperial Palace in Tokyo. The Indonesian president is on a tour of "rest" from his presidential duties. He is being given the red carpet treatment in Japan amid rumors that he is an unofficial link for Afro-Asian leaders who want the US and Russia to get together in another summit conference. February 3, 1958.
Image: © Bettmann/CORBIS
Photographer: Ichiro Fujimura
Date Photographed: February 3, 1958


ndonesian President Sukarno at Podium
Original caption: United Nations, New York: Helpful. President Sukarno of Indonesia speaks before the United Nations General assembly, Sept. 30th. His military aide, Lt. Col. Sabur (Left), retrieved each page as the President finished reading it. Sukarno urged the General Assembly to seek a new permanent home for the United Nations in Geneva or in some Asian or African country.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: September 30, 1960


John Kennedy Inspecting Soldiers
Original caption: Sukarno inspects honor guard. andres Air Force Base, Md.: Indonesian President Sukarno (right) inspects the honor guard following his arrival here today for talks with President Kennedy. Trooping the line with him are President Kennedy and Lieutenant Colonel Charles P. Murray Jr., commander of the troops.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: April 24, 1961


Robert and Ethel Kennedy Sitting With Indonesian Leader
Original caption: U. S. Attorney General Robert Kennedy, (L), and his wife visit with Indonesian president Sukarno here. The Kennedy's lunched with Sukarno on this "courtesy call" visit. The president's brother and Sukarno are expected to discuss the Dutch Indonesian dispute and other issues involving Indonesia during informal talks later during the attorney General's six day visit to the island.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: February 13, 1962


President Kennedy Greets President Sukarno
Original caption: Sukarno Arrives For Working Lunch. Washington: Indonesian President Sukarno is greeted by President Kennedy on the North Portico of the White House as the former arrives today for a working lunch with the U.S. Chief Executive, Secretary of State Dean Rusk and Indonesian Foreign Minister Subandrio. Kennedy and Sukarno had met for an hour and a half earlier this morning at the White House.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: April ?


Achmed Sukarno Waving
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: May 24, 1956
Location Information: New York, New York, USA


Achmed Sukarno Waving from His Limousine
Original caption: Asian leader responds to capital welcome. Washington, D.C.: President Sukarno of Indonesia waves from his open limousine in response to greeting accorded him yesterday on his arrival in Washington for an 18 day official state visit. Dr. Sukarno, leader of the world's third largest republic, which has remained neutral in the East-West Cold War, is staying at Blair House as guest of President Eisenhower. The Asian leader expressed the hope that his visit will "lead to real friendship between the U.S. and Indonesia."
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: May 17, 1956


President Sukarno at Microphone
Original caption: Indonesian President Greeted. Washington, DC: Upon arrival at the Washinton Airport, May 16, President Sukarno of Indonesia (extreme right) inspects the Honor Guard, accompanied by Vice President Nixon (extreme left) and Major James L. Williams (center), Commander of the Combined Armed Forces Honor Guard.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: May 16, 1956


Portrait of Achmed Sukarno
Original caption: Leaving past glories behind, Indonesia's former leader Sukarno now lives quietly isolated from his people. Sukarno, who at one time traveled extensively and who boasted of four wives, is not allowed now to travel inside or outside Indonesia without permission and can only see on of his wives. At age 67, Sukarno is now truly in the September of his years, as he appears in his underwear.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: June 30, 1967


Portrait of Dr Achmed Sukarno Photo yang terkenal nihh....
Original caption: This is the latest official portrait of Dr. Achmed Soekarno, the President of the Republic of Indonesia.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: January 19, 1956


President Kennedy and Indonesia's President Sukarno riding in an open car past a row of soldiers.
Image: © CORBIS
Date Photographed: April 24, 1961


U.S. President Dwight D. Eisenhower (1890-1969) meets with Sukarno (1901-1970), the first President of Indonesia after the country gained its independence from the Dutch in 1945. Washington, D.C.
Image: © CORBIS
Date Photographed: ca. 1953-1961


Eisenhower Confers with Sukarno in Meeting
Original caption: 10/6/1960-Washington, DC- President Eisenhower and Indonesian President Achmed Sukarno confer as they are about to rise for a final pose following their conference at the White House. Sukarno, one of the five neutralist leaders who sponsored a resolution in the U.N. proposing an Eisenhower-Khrushchev meeting, said afterwards that he still believes the two top leaders should meet. In the background is the acting Secretary of State, Douglas Dillon.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: October 6, 1960
Location Information: Washington, DC, USA


Nixon Greets President Sukarno
Original caption: 5/16/1956-Washington, DC-: Indonesia's President Achmed Sukarno is escorted by Vice President Richard Nixon as the visiting Chief of State received full military honors and a 21-gun salute on his arrival at Washington National Airport at noon.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: May 16, 1956
Location Information: Washington, DC, USA


President Sukarno with Osvaldo Dorticos & Fidel Castro (castro masih muda ya...sekarang lagi sakit...awet amat ini orang!)
Original caption: 5/9/1960-Havana, Cuba- Indonesian President Sukarno (C) chats with Cuban President Osvaldo Dorticos (L) and Premier Fidel Castro (R). The Indonesian president was beginning a state visit to Cuba.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: May 9, 1960
Location Information: Havana, Cuba


Soldiers at President Sukarno's Funeral
Original caption: 6/22/1970-Blitar, East Java- Former Indonesian President Sukarno is buried with full military honors in the family cemetery at his birthplace. Sukarno, who served as president from 1945 to 1967, died early June 21st at the age of 69.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: June 22, 1970
Location Information: Blitar, East Java



Portrait of Sukarno
Original caption: Closeup of Sukarno at Merdeka Palace, when he announced a new six man presidium.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: March 27, 1966


Madame Pandit and President Soekarno Listening to an Anthem
Original caption: Madame Vijayal Laksimi Pandit of India (second from right), president of the United Nations General Assembly, stands beside President Achmed Soekarno of Indonesia, who salutes while the band plays the Indonesian national anthem. The ceremony took place at a welcoming reception for Mme. Pandit, who is touring the country. itu ibu fatmawati lagi hamil ya.... siapa ya guruh kali ya? tahun 54 nih.....
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: September 12, 1954
Location Information: Bandung, Indonesia


Sukarno and Family (wartawan sampe ngga tau nama fatmawati...tapi his wife....)
Original caption: 3/11/1946-Batavia, Java, Indonesia- Dr. I.R. Sukarno, Nationalist leader and President of the Indonesian government, with his wife and son, Guntur, shown at their home. The eyes of the entire world are on this man, who, although he was in power during the Japanese occupation, has managed to retain his authority. The peace and prosperity of 80,000,000 Indonesians depend on his decisions.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: March 11, 1946
Location Information: Jakarta, Java, Indonesia



Achmed Sukarno Receiving an Honorary Hood
Original caption: Indonesian president honored at Columbia. New York, New York: Indonesian president Sukarno is shown being invested by Dean Harry J. Carman of Columbia with the hood of the degree of Doctor of Laws in ceremonies at the university today. L. to R.: Dean Carman; Dr. Sukarno and Dr. Grayson Kirk, president of Columbia. Dr. Kirk introduced the first president of the Southeast Asia republic as "a political pioneer of a great frontier of today and tomorrow."
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: May 24, 1956
Location Information: New York, New York, USA


President Eisenhower with Achmed Sukarno
Original caption: Washington, D.C.: President Eisenhower explains the mechanics of television to President Sukarno of Indonesia as they arrived at the White House radio and television room where President Eisenhower was scheduled to make a closed circuit television address.
Image: © Bettmann/CORBIS
Photographer: Jim Mahan
Date Photographed: May 16, 1956
Location Information: Washington, DC, USA


Robert F. Kennedy Talking With Achmed Sukarno
Original caption: General Robert F. Kennedy, (L), shares a laugh with Indonesian President Sukarno, as they discuss the Malaysia situation here. The Attorney General and Sukarno reached an agreement that the Malaysia crisis, which threatened the peace in southeast Asia, by agreeing that it should be solved by consultation.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: January 12, 1961
Location Information: Tokyo, Honshu, Japan


Chiefs of Neutral Nations
Original caption: Summit meeting of neutrals. Belgrade, Yugoslavia: The chiefs of the neutral nations meeting here, Sept. 5th, pose for this group photo. Shown (left to right) are: Prince Norodom Sihanouk of Cambodia; Saeb Salaam of Lebanon; President Adan Abdullah Osman of the Republic of Somali; Lieutenant General Ibrahim Abboud of Sudan; Sheik Sowayel of Saudi Arabia; King Hassan of Morocco; Marshal Josip Tito of Yugoslavia; Mrs. Sirimavo Bandaranaike, prime minister of Ceylon; President Habib Bourguiba of Tunisia; President Achmad Sukarno of Indonesia; President Oswaldo Dorticos of Cuba; President Kwame Nkrumak of Ghana; President Gamal Abdel Nasser of the United Arab Republic; Emperor Haile Selassie of Ethiopia; Prime Minister Mohammed Daud of Afghanistan; President Modibo Keita of Mali; and Prime Minister Jawaharlal Nehru of India. The conference of nonaligned nations e
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: September 5, 1961
Location Information: Belgrade, Yugoslavia


Jean Simmons and Husband Listen To Sukarno
Original caption: 4/11/1962-Bogor, Indonesia- Film star Jean Simmons and her husband, writer-director Richard Brooks (r), listen attentively to Indonesia's President Sukarno as he talks with them outside Bogor Palace. The actress and hubby are traveling through the islands of Indonesia looking for a film locale for the Conrad novel "Lord Jim."
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: April 11, 1962
Location Information: Bogor, Indonesia


President Eisenhower and President Sukarno
U.S. President Dwight D. Eisenhower (1890-1969) meets with Sukarno (1901-1970), the first President of Indonesia after the country gained its independence from the Dutch in 1945. Washington, D.C.
Image: © CORBIS
Date Photographed: ca. 1953-1961
Location Information: Washington, DC, USA


First Indonesian Cabinet Meeting
Original caption: 8/4/1966-Jakarta, Indonesia- Members of the new Indonesian cabinet, formed July 25th, await the start of their first meeting at Freedom Palace. From left are: Chairman of the Presidium General Suharto; President Sukarno; Senior Minister of Economics and Finance S.H. Buwono IX; and Senior Minister of Politics A. Malik.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: August 4, 1966
Location Information: Jakarta, Indonesia


President Sukarno with President Eisenhower
Original caption: 5/16/1956-Washington, D.C.- President Sukarno of Indonesia (L) sits with President Eisenhower during a closed-circuit television broadcast in connection with the dedication of a new General Motors technical center in Detroit.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: May 16, 1956
Location Information: Washington, DC, USA


A. Nasser and A. Sukarno Toast with J. Nehru
Original caption: 9/29/1960-New York, NY- United Arab Republic President GAmal Abdel Nasser (L) and Indonesian President Achmed Sukarno (C) clink glasses with their host, Indian Prime Minister Jawaharlal Nehru, at a reception at India House. The glasses contain fruit punch.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: September 29, 1960
Location Information: New York, New York, USA


Pakistani and Indonesian Leaders Saluting at Welcoming Ceremony
Original caption: President Achmed Soekarno, (L) who is taking a rest from the cares of the office, is shown taking the salute at the airport on his arrival at Karachi. Standing beside the Indonesian President is President Iskander Mirza of Pakistan. They are flanked by Indonesian and Pakistan flags.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: January 25, 1958
Location Information: Karachi, Pakistan


President Sukarno of Indonesia with French Premier
Pompidou of France.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: 1965


Update Gambar

President Soekarno At Moslem Ceremonies
Indonesian President, a devout Moslem, addresses a crowd of 5,000 worshippers at Hari Raya Hadji Sunrise ceremonies at Soekabumi. He urged all Moslems to resist terrorist activities of the fanatical "Darul Islam" guerillas. "Good Moslems," said Soekarno, "do not kill, rape, and burn houses of their fellow men."
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: October 20, 1952
Location Information: Soekabumi, West Java


Delegates Sign a Constitution Draft of the United States of Indonesia
Original caption: At a round-table conference which took place in the Hall of Knights at the Hague, delegates from Holland, Indonesia and the United Nations signed a resolution agreeing to a draft constitution for a United States of Indonesia. At the left is J.H. Maarseveen, the Dutch Minister; and second from right is Mohammed Hatta, the Chairman of the Indonesian Delegation, during the signing ceremony. Others seated are representatives of the two governments.
Image: © Bettmann/CORBIS
Collection: Bettmann
Standard RM
Date Photographed: November 7, 1949
Location Information: The Hague, Netherlands


Mohammed Hatta
Dr. Mohammed Hatta the Prime Minister of Indonesia (1902-1980).
Image: © Hulton-Deutsch Collection/CORBIS
Collection: Historical
Standard RM
Date Photographed: 1949
Location Information: Indonesia



Dewi Sukarno Admiring Her Infant
Original caption: Ratna Sari Dewi, Japanese wife of former Indonesian President Sukarno, holds her 2 week old daughter, named Katika Sari--"Essence of the Star," is shown in her private suite at Keio University Hospital in Tokyo. The baby born March 7th there, became the eighth child for the 65 year old former President. Madame Sukarno and her daughter were released from the hospital on March 18th. She told newsmen before leaving the hospital, she plans to rest for about six to eight weeks before returning to Djakarta in late April.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: March 18, 1967
Location Information: Tokyo, Japan


Gastineau Girl....eh Soekarno Girl ding...
Dewi Sukarno and Her Daughter
Dewi Sukarno, widow of former president of The Republic of Indonesia Achmed Sukarno, with their daughter, Kartika Sukarno during winter vacation in Gstaad.
Image: © James Andanson/Sygma/Corbis
Photographer: James Andanson
Date Photographed: December 1, 1983
Location Information: Gstaad, Switzerland


Former Wife of Sukarno with New Husband
Original caption: 10/3/1967-Djakarta, Indonesia- Former Indonesian President Sukarno's fourth wife, Harjati, is seen in traditional Indonesian wedding attire with her new husband at their wedding reception. Harjati married ex-Indonesian Army Major Sakri Sunarto Sukiman, son of a Sukarno political enemy, Dr. Sukiman Wirjosandjojo, former chairman of the "Masjumi" Moslem party, which was banned by Sukarno.
Image: © Bettmann/CORBIS
Date Photographed: October 3, 1967
Location Information: Djakarta, Indoneia
icalichie. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Copyright © THE SYNTHESIZER. All rights reserved.
Blogger template created by Templates Block | Start My Salary
Designed by Santhosh