Ada beberapa prinsip yang harus kita ingat  dalam bela diri praktis, antara lain :
Tidak ada aturan.
Ini  bukan pertandingan persahabatan di gelanggang  yang menjunjung  tinggi  sportifitas. Tidak ada aturan bagi siapa pun  yang melibatkan  diri di  dalamnya. Penyerang Anda tidak akan pusing  memikirkan aturan,  dan Anda  pun sebaiknya melupakan segala aturan.
Orang  yang menyerang Anda tiba-tiba di jalan  tidak akan memikirkan   keselamatan Anda. Karena itu, saya sarankan Anda  mengesampingkan semua   aspek moralitas barang sejenak dan memprioritaskan  keselamatan pribadi   di atas segalanya. Lagi pula, tidak ada jaminan  Anda hanya akan   diserang oleh satu orang.
 
Hindari bergumul .
Hindari bergumul .
Bergulat  gaya Royce Gracie di UFC dulu memang  kelihatannya keren,  tapi  sebaiknya jangan digunakan. Akan menjadi  masalah besar jika Anda   bergumul dengan lawan secara rapat, sementara ia  menyimpan sebilah   pisau di saku celananya. Kalau ia sempat meraih saku,  tamatlah sudah.   Di samping itu, bergumul dengan satu orang akan sangat  membahayakan   jika lawan Anda banyak. Sementara Anda bergumul dengan yang  satu,   datanglah yang lain. Namanya juga penjahat, tentu tidak sportif!
Jangan terintimidasi.
Jangan  terpengaruh dengan suaranya yang  menggelegar, kata-katanya  yang  kotor, wajahnya yang jelek, atau tubuhnya  yang penuh tato. Anda  mesti  ingat bahwa manusia yang merasa perlu  mengintimidasi orang lain  adalah  manusia yang memiliki rasa takut dalam  dirinya. Andaikan ia  memiliki  kekuatan besar, misalnya bisa meremukkan  pohon beringin, maka  ia tidak  akan merasa perlu mengintimidasi lawan.  Sekali sentil pun  musuh  melayang.
Kondisikan diri.
Jangan  ada keraguan. Sadarlah bahwa tidak ada  pilihan selain  melawan. Jika  Anda masih ragu-ragu untuk melawan, maka  jangan lakukan!  Lawanlah jika  Anda memang yakin. Jika belum yakin, maka  yakinkanlah  diri terlebih  dahulu!
Bersiap untuk apa pun.
Namanya  juga penjahat, mereka sudah terbiasa  hidup curang. Anda  tidak boleh  berpikir bahwa mereka akan datang dengan  tangan kosong  hanya karena  Anda tidak punya senjata. Anda pun sebaiknya  berpikir  dengan cara  mereka. Kalau tiba-tiba ada sebatang linggis  melintang di  dekat kaki,  mengapa harus gengsi? Ambil dan manfaatkan!
Sadar tempat.
Jangan  mau didesak. Jika tempat Anda berpijak itu  ramai, jangan mau   dipojokkan ke tempat sepi. Tidak ada salahnya  berteriak minta tolong   agar penjahat itu diringkus ramai-ramai.
Perhatikan keadaan sekitar.
Adakah  yang bisa dimanfaatkan demi keselamatan  pribadi? Jika Anda  yakin bisa  menaklukkan mereka jika satu lawan satu,  tidak ada salahnya  lari ke  gang yang sempit. Kalau ada tempat gelap yang  berbahaya namun  Anda  sudah hapal luar kepala, tidak ada salahnya lari  ke sana dan   membereskan lawan-lawan Anda. Seluruh alam bisa digunakan  sebagai   senjata. Jangan ragu mendorong lawan agar jatuh ke jurang!
Titik-titik berbahaya.
Anda  tidak perlu berlelah-lelah mengadu otot  dengan lawan. Kalau  lawan  banyak, maka Anda perlu menghemat tenaga.  Seranglah daerah-daerah  yang  berbahaya saja. Mata, kemaluan dan lutut  adalah tiga titik  penting  yang harus Anda ingat baik-baik. Satu serangan  kuat ke salah  satu dari  tiga titik itu sudah bisa menjamin kemenangan.
Berikut ini adalah tips-tips bela diri praktis yang bisa saya bagi. Barangkali tips-tips di bawah ini terkesan kejam, tapi beginilah keadaan di jalanan yang sebenarnya.
Pandangan.  Mata tidak boleh terfokus pada  satu  bagian dari tubuh lawan. Mata  harus bisa melihat seluruh tubuh  lawan  dengan bahu sebagai titik  fokusnya (meskipun tetap tidak terfokus  100%  pada bahu). Melihat bahu  ada manfaatnya untuk menebak serangan  lawan,  karena biasanya bahu akan  bergerak duluan sebelum menyerang,  kecuali  jika ia adalah ahli bela  diri yang sangat terlatih. Jika mata  Anda  terfokus pada tangan, maka  Anda tidak akan bisa mengawasi kakinya,   demikian pula sebaliknya.  Seluruh gerakan lawan harus bisa terlihat. Hal   ini bisa dilatih,  bahkan jika lawan berjumlah lebih dari satu orang.
Wajah lawan.  Ya, sebagian  besar preman memang  jelek. Tapi tidak usah melihat  wajahnya, karena yang  menyerang adalah  tangan dan kakinya, bukan  wajahnya. Berhentilah  menatap wajahnya. Kalau  ia mendekatkan wajahnya,  maka segera ambil  kesempatan untuk melukai  matanya.
Emosi. Jangan  terlalu percaya pada  mitos Dragon  Ball. Manusia yang mengamuk tidak  akan bertambah kuat.  Serangannya pun  akan semakin ngaco. Jika lawan  hanya satu, ada baiknya  memprovokasi  lawan, misalnya dengan meludahi  mukanya atau balas memaki.  Tidak ada  salahnya, ini cuma psy-war.  Setelah emosinya terpancing,  gerakannya  akan menjadi serampangan dan  susah terkendali.
Anting dan telinga.  Jika lawan  mengenakan anting,  apalagi yang ukurannya besar, maka  bersyukurlah!  Lawan semacam ini  mudah dihadapi jika kita tahu caranya.  Cukup dengan  menarik  anting-anting itu sampai putus, maka dijamin ia  akan bersimbah  darah  dan kesakitan. Tidak akan fatal sampai  melenyapkan nyawanya, tapi   kemungkinan besar ia akan terlalu sakit  untuk meneruskan pertarungan.   Siapa suruh jadi penjahat? Oya, jika  tidak ada anting, daun telinga juga   bisa sobek jika ditarik dengan  keras. Mengapa tidak?
Dinding atau selokan.  Jika di belakang  Anda ada  dinding atau selokan, ada baiknya  memanfaatkannya untuk  membenturkan  kepala lawan atau melemparnya agar  jatuh. Ketika dia  menyerang,  manfaatkan momentumnya!
Lutut dan kemaluan.  Gunakan tendangan  hanya untuk  menyerang dua titik ini saja. Jika Anda  menendang terlalu  tinggi, lawan  akan mudah menangkisnya. Sebaliknya  jika Anda menendang ke  bagian yang  rendah, biasanya preman yang tidak  terlatih bela diri tidak  akan  sempat mempertahankan diri. Jika lawan  melakukan tendangan tinggi,   tangkislah dengan tangan sambil menyerang  bagian kemaluan atau kakinya   yang sedang berpijak di atas tanah.
Atas-bawah.  Mata di atas, lutut dan  kemaluan di  bawah. Lakukanlah serangan tipuan  dengan berganti-ganti  antara serangan  atas dan bawah. Biasanya preman  bukanlah ahli bela diri.  Jika kita  berpura-pura akan menyerang ke arah  kepalanya, paling-paling  ia akan  menyiapkan double cover layaknya  petinju. Nah, itulah saat yang  tepat  untuk menyerang lutut atau  kemaluan! Demikian juga jika Anda  melakukan  serangan tipuan ke arah  lutut, dan lawan menyambutnya dengan  menurunkan  kedua tangannya, Anda  tidak perlu ragu untuk menyerang mata  atau  telinga lawan.
Tulang kering.  Jangan terlalu  takut pada lawan yang  suka menendang. Jika ia  mengumbar tendangan,  dekati sedikit dan  benturkan tulang keringnya  dengan otot lengan atau  siku Anda.  Kemungkinan besar dialah yang akan  mengerang kesakitan.
Jarak. Jika  jarak Anda dengan lawan  cukup rapat,  maka tidak bijaksana untuk  memaksakan memukul dan  menendang. Gunakan  serangan dengan siku dan  lutut. Agak jauh sedikit  boleh menggunakan  pukulan, sedangkan jarak  yang lebih jauh lagi  mengharuskan Anda  menggunakan teknik tendangan.  Jarak yang cocok untuk  tendangan jangan  digunakan untuk menyerang  dengan siku, demikian pula  sebaliknya.
Sesuaikan dengan situasi.  Jangan berharap  akan  terjadi kondisi ideal. Andalah yang harus  menyesuaikan diri dengan   situasi, bukan situasi yang menyesuaikan diri  dengan Anda. Lakukan apa   yang Anda anggap perlu untuk menyelamatkan  diri. Ingat, apa pun sah   dalam rangka menyelamatkan diri. Apa pun!
Sumber http://halyangkusuka.blogspot.com/2010/10/tips-dalam-berkelahi-bebas.html#ixzz13j16RBfa


 
