Tim Nasional Usia 16 Tahun dipermalukan di depan pendukungnya oleh kesebelasan Vietnam dengan skor 0-1, pada kejuaraan sepak bola ASEAN Football Federation U-16 Championship 2010 di Stadion Manahan Solo, Jateng, Rabu malam.
Gol untuk kesebelasan Vietnam tercipta pada menit kelima babak pertama oleh pemain nomor punggung empat, Dao Duy Khanh yang berdiri bebas, setelah mendapat umpan bola dari sepak pojok yang dilakukan Huynh Tan Tai, 0-1 untuk Vietnam.
Pertandingan antara Tim Indonesia melawan Vietnam di Stadion Manahan Solo berjalan cepat dan seru. Timnas yang dikomandani Purwa Putra di hadapan pendukung suporter Pasoepati sejak menit awal babak pertama mengandalkan umpan lambung.
Namun, Purwa Putra dan kawan-kawan dibuat kaget oleh serangan tim Vietnam yang mengandalkan umpan-umpat pendek dari kaki ke kaki sering merepotkan pertahanan Indonesia.
GOl Vietnam tercipta menit kelima babak pertama, berawal dari tendangan sepak pojok yang dilakukan dari kiri gawang Timnas yang jaga Achmad Risky Kurniawan. Pemain Vietnam, Huynh Tan Tai yang mengambil sepak pojok itu, bola diterima Dao Duy Khanh yang berdiri bebas tanpa dikawal oleh pemain Indonesia.
Dao Duy mendapatkan bola di depannya sekali kontrol dengan tembakan kaki kanannya bola melesat menyobek gawang dan mengagetkan kiper Indonesia, Achmad Risky Kurniawan, 0-1 untuk Vietnam.
Timnas yang ketinggalan 0-1 dari Vietnam tersebut justru membuat tim tamu menjadi bersemangat terus menekan pertahanan tuan rumah. Bahkan, Tim Indonesia justru bekerja keras untuk membendung serangan Vietnam.
Peluang emas bagi Vietnam pada menit ketujuh babak pertama melalui tendangan keras Dang Anh Tuan, tetapi bolanya berhasil diblok kiper Achmad Riski yang bermain cemerlang.
Timnas yang kelihatan kalah di lapangan tengah, kemudian pada menit ke-14 memasukan pemain baru Dhomas Adityo yang menggantikan Arief untuk menambah daya serangan.
Timnas sempat mendapat peluang emas untuk menyamakan kedudukan atas Vietnam, terjadi pada menit ke-25. Dhomas pemain pengganti ini, yang lolos dari pertahanan lawan dan berhadapan kiper Vietnam, Nguyen So Hai, tetapi bola berhasil tepis keluar, sehingga kedudukan tetap 0-1 hingga babak pertama berakhir.
Tim tuan rumah memasuki babak kedua memasukan dua pemain pengganti yakni Robin Bagus mengganti Ricky Bardes dan Hadi wibowo masuk menggantikan Reynaldy Junior, untuk menambah daya serang yang ketinggalan 0-1 dan Vietnam.
Tim Indonesia dengan tenaga baru tersebut membuat serangannya menjadi hidup. Terbukti, peluang emas untuk Timnas terjadi pada menit ke-53 babak kedua yang dilakukan pemain sayap kiri Antoni Putra.
Pemain Timnas nomor punggung delapan Antoni Putra, yang melakukan tembakan keras dari luar kotak pinalti kanan gawang Vietnam tersebut, bolanya hanya membentur mistar gawang, sehingga tidak merubah kedudukan.
Selain itu, peluang Indonesia juga terjadi pada menit ke-65, saat pemain depan Ricky Alfian yang mendapat umpan bola silang Hendriko Kiko. Namun, tembahkan Ricky melambung diatas mistar gawang Vietnam yang dijaga Nguyen Son Hai.
Pertandingan antara Timnas melawan Vietnam tidak berubah tetap 0-1, setelah wasit yang memimpin pertandingan, Sipaseuth Sinbadith asal Laos meniup peluait panjang tanda babak kedua berakhir.
Pada pertandingan tersebut wasit Sipaseuth Sinbadith juga mengeluarkan tiga kartu kuning semuanya untuk pemain Vietnam yang melakukan pelanggaran, Nyuyen Do, Nyuyen Van Nui, dan kiper Nguyen Son Hai, yang mengulur-ulur waktu.
Sementara Pelatih Nasional Indonesia Mundari Karya, permainan anak-anak kelihatan menurun setelah kemasukan gol dari lawan. Mereka sering melakukan salah umpan.
"Pemain Vietnam disiplin menjaga lawan, sehingga anak-anak sering kehilangan bola," katanya.
Pelatih Tim Kesebelasan Vietnam, Hoang Van Phuc, timnya mengadalkan disiplin menjaga lawan sehingga dapat memanfaatkan peluang untuk menciptakan gol untuk Vietnam.(*)
(ANT/R009)
Gol untuk kesebelasan Vietnam tercipta pada menit kelima babak pertama oleh pemain nomor punggung empat, Dao Duy Khanh yang berdiri bebas, setelah mendapat umpan bola dari sepak pojok yang dilakukan Huynh Tan Tai, 0-1 untuk Vietnam.
Pertandingan antara Tim Indonesia melawan Vietnam di Stadion Manahan Solo berjalan cepat dan seru. Timnas yang dikomandani Purwa Putra di hadapan pendukung suporter Pasoepati sejak menit awal babak pertama mengandalkan umpan lambung.
Namun, Purwa Putra dan kawan-kawan dibuat kaget oleh serangan tim Vietnam yang mengandalkan umpan-umpat pendek dari kaki ke kaki sering merepotkan pertahanan Indonesia.
GOl Vietnam tercipta menit kelima babak pertama, berawal dari tendangan sepak pojok yang dilakukan dari kiri gawang Timnas yang jaga Achmad Risky Kurniawan. Pemain Vietnam, Huynh Tan Tai yang mengambil sepak pojok itu, bola diterima Dao Duy Khanh yang berdiri bebas tanpa dikawal oleh pemain Indonesia.
Dao Duy mendapatkan bola di depannya sekali kontrol dengan tembakan kaki kanannya bola melesat menyobek gawang dan mengagetkan kiper Indonesia, Achmad Risky Kurniawan, 0-1 untuk Vietnam.
Timnas yang ketinggalan 0-1 dari Vietnam tersebut justru membuat tim tamu menjadi bersemangat terus menekan pertahanan tuan rumah. Bahkan, Tim Indonesia justru bekerja keras untuk membendung serangan Vietnam.
Peluang emas bagi Vietnam pada menit ketujuh babak pertama melalui tendangan keras Dang Anh Tuan, tetapi bolanya berhasil diblok kiper Achmad Riski yang bermain cemerlang.
Timnas yang kelihatan kalah di lapangan tengah, kemudian pada menit ke-14 memasukan pemain baru Dhomas Adityo yang menggantikan Arief untuk menambah daya serangan.
Timnas sempat mendapat peluang emas untuk menyamakan kedudukan atas Vietnam, terjadi pada menit ke-25. Dhomas pemain pengganti ini, yang lolos dari pertahanan lawan dan berhadapan kiper Vietnam, Nguyen So Hai, tetapi bola berhasil tepis keluar, sehingga kedudukan tetap 0-1 hingga babak pertama berakhir.
Tim tuan rumah memasuki babak kedua memasukan dua pemain pengganti yakni Robin Bagus mengganti Ricky Bardes dan Hadi wibowo masuk menggantikan Reynaldy Junior, untuk menambah daya serang yang ketinggalan 0-1 dan Vietnam.
Tim Indonesia dengan tenaga baru tersebut membuat serangannya menjadi hidup. Terbukti, peluang emas untuk Timnas terjadi pada menit ke-53 babak kedua yang dilakukan pemain sayap kiri Antoni Putra.
Pemain Timnas nomor punggung delapan Antoni Putra, yang melakukan tembakan keras dari luar kotak pinalti kanan gawang Vietnam tersebut, bolanya hanya membentur mistar gawang, sehingga tidak merubah kedudukan.
Selain itu, peluang Indonesia juga terjadi pada menit ke-65, saat pemain depan Ricky Alfian yang mendapat umpan bola silang Hendriko Kiko. Namun, tembahkan Ricky melambung diatas mistar gawang Vietnam yang dijaga Nguyen Son Hai.
Pertandingan antara Timnas melawan Vietnam tidak berubah tetap 0-1, setelah wasit yang memimpin pertandingan, Sipaseuth Sinbadith asal Laos meniup peluait panjang tanda babak kedua berakhir.
Pada pertandingan tersebut wasit Sipaseuth Sinbadith juga mengeluarkan tiga kartu kuning semuanya untuk pemain Vietnam yang melakukan pelanggaran, Nyuyen Do, Nyuyen Van Nui, dan kiper Nguyen Son Hai, yang mengulur-ulur waktu.
Sementara Pelatih Nasional Indonesia Mundari Karya, permainan anak-anak kelihatan menurun setelah kemasukan gol dari lawan. Mereka sering melakukan salah umpan.
"Pemain Vietnam disiplin menjaga lawan, sehingga anak-anak sering kehilangan bola," katanya.
Pelatih Tim Kesebelasan Vietnam, Hoang Van Phuc, timnya mengadalkan disiplin menjaga lawan sehingga dapat memanfaatkan peluang untuk menciptakan gol untuk Vietnam.(*)
(ANT/R009)
sumber:http://www.antaranews.com/berita/1285165654/timnas-indonesia-dipermalukan-vietnam-0-1