Prosesnya sendiri terdiri dari 3 tahapan. dan masing-masing tahap lamanya 1000 hari.
Tahap I
Tahap pertama sang bhiksu hanya memakan buah berry dan kacang-kacangan yang di dapatnya disekitar hutan dan juga dengan olahraga keras sehingga lemak-lemak mereka pun akan terkuras (Bukannya kalau olahraga badan mereka akan semakin bagus?)
Tahap II
di tahap kedua sang bhiksu berhenti memakan buah berry dan kacang-kacangan, mereka menggantinya dengan memakan akar-akaran dari pohon pinang. Disinilah sang biksu mulai berubah menjadi tengkorak hidup.
Tahap I
Tahap pertama sang bhiksu hanya memakan buah berry dan kacang-kacangan yang di dapatnya disekitar hutan dan juga dengan olahraga keras sehingga lemak-lemak mereka pun akan terkuras (Bukannya kalau olahraga badan mereka akan semakin bagus?)
Tahap II
di tahap kedua sang bhiksu berhenti memakan buah berry dan kacang-kacangan, mereka menggantinya dengan memakan akar-akaran dari pohon pinang. Disinilah sang biksu mulai berubah menjadi tengkorak hidup.
Tahap III
Kemudian biksu tersebut akan masuk kedalam gua sambil membunyikan bel yang di bawanya. mereka setiap hari mereka akan membunyikan bel sebagai pertanda bahwa mereka masih hidup. setelah bel berhenti berbunyi, maka sang biksu telah mencapai kesempurnaannya. kemudian gua tersebut pun di segel.
Kemudian biksu tersebut akan masuk kedalam gua sambil membunyikan bel yang di bawanya. mereka setiap hari mereka akan membunyikan bel sebagai pertanda bahwa mereka masih hidup. setelah bel berhenti berbunyi, maka sang biksu telah mencapai kesempurnaannya. kemudian gua tersebut pun di segel.
Akhir dari semua tahap adalah bunuh diri dengan meminum teh yang mengandung racun. racun ini akan mengakibatkan mereka muntah, berkeringat, dan reaksi lainnya yang bertujuan mengeluarkan semua cairan tubuh sang bhiksu. namun racun tersebut bukan sembarang racun, nantinya setelah mereka mati, racun tersebut akan mengeluarkan cairan racun yang keluar dari tubuh mereka. racun tersebut akan membunuh semua ulat maupun serangga yang mencoba memakan tubuhnya. oleh sebab itulah sampai sekarang mumi tersebut masih utuh.
Pada akhirnya, praktik ini kini dilarang oleh pemerintahan jepang semenjak akhir abad 18. dari ratusan biksu yang melakukan hal ini, hanya sekitar 16-24 Mumi Sokushinbutsu yang di temukan. namun walaupun sudah dilarang, kelihatannya sampai sekarang p[un msih ada bhiksu-bhiksu yang melakuka hal ini. terbukti dari di temukannya Sokushinbutsu yang terbaru di Tokyo pada bulan Juli 2010.
sumber:http://www.phonecompi.co.cc/2010/10/inilah-manusia-yang-me-mumi-kan-diri.html